MUI Kediri Sepakat Fatwa Haram Mengemis

Rabu, 26 Agustus 2009 09:50:39 WIB
Reporter : Nanang Masyhari

Kediri (beritajatim.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Kabupaten Kediri menyatakan sepakat dengan fatwa MUI Sumenep bahwa kegiata meminta-minta atau mengemis diharamkan.

Sektretaris MUI Kabupaten Kediri Hamam Tantowi mengatakan, kegiatan meminta-minta atau mengemis tidak dianjurkan oleh Islam. Hamam mencontohkan baginda Nabi Daud As, yang hidup tanpa meminta apa-apa, meski beliau keturunan seorang raja, pada abad itu.

"Selama masih dapat berusaha, maka manusia diwajibkan berikhtiar, dan tidak boleh berputus asa. Allah SWT memberikan manusia kesempurnaan dengan organ tubuh yang utuh, maka harus digunakan untuk berusaha," kata Hamam, yang sehari-hari bekerja di Departemen Agama Kabupaten Kediri itu, Rabu (26/8/2009).

Lantas saat ditanya, bagi orang yang usia lanjut dan serba keterbatasan, anak-anak jalanan (anjal) yang hidup di jalan sejak kecil, dan para gelandangan yang mengaku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengemis, Hamam malah melempar� pernyataan, jika mereka adalah tanggangung jawan dari pemerintah yakni, dinas sosial.

"Di Undang-undang dijelaskan bahwa, fakir, miskin, anak-anak jalanan dan terlantar ditanggung oleh Negara. Jadi, mereka tanggung jawab pemerintah," tandas Hamam. Masalah fatwa haram mengemis itu, imbuh Hamam akan dibawa ke forum diskusi MUI Kabupaten Kediri dengan melibatkan 25 anggota.

Terpisah, sejumlah pengemis, gelandangan, anjal dan anak terlantar mengaku keberatan dengan fatwa larangan mengemis. "Cuma itu sumber penghasilan kami, kalau dilarang terus bagaimana pak," ujar Wati, pengemis yang terjaring razia Polresta Kediri, kemarin. (nng)