Berkuda Menaiki Bulan
melewati tangga langit pengharapan, kupetik satu bintang, dari senyummu abadi hamparan gelisah berbaur debur mengantarkan irama hati, syahdu betapa tatapanmu merimbun pukau disukmaku, aku tak bisa berpacu lagi,Malathe lantaran kudaku terantuk pandanganmu, yang tajam mengancik jiwaku, lalu rebah dikecil bukitmu yang merpati Berkuda menaiki bulan, tak kutemukan sayap lelah mengepak, tinggal isap lidahmu membangunkan rahasia duri tajam menyeruak diatas kaki.... bibirpun bergetar,batang pohon bergesek pelan-pelan dalam geliat embun, yang tertahan dan jatuh melesat ke nganga daun hatimu yang mulai basah. Berkuda menaiki bulan, tak ingin kubermati dalam takjub Mirabai yang kemudian pasrah dipeluk Krisna, lantaran tak seorangpun tahu bahwa pemujamu tlah bertaruh dilangut KarangDuak menyeret ribuan hati mawar yang runtuh dikuntum wajah Malathe nan agung. (Mandala Karay Ganding disebuah hati)
0 komentar:
Posting Komentar